Mengenal Kaimana Sebagai ‘Kota Senja’
Silvana M. Tube - Wilayah Denpasar
Belum lama ini Bapak Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana melakukan kunjungan kerja ke Propinsi Papua Barat. Selain melakukan tugas negara tersebut juga menyempatkan bermalam di Kabupaten Kaimana. Sebenarnya bukan karena kunjungan kerja tersebut, melainkan jika ingin melihat ‘Senja yang indah’ tempatnya di Kaimana ini yang merupakan bagian dari Propinsi Papua Barat, dan Kaimana pun sering juga disebut sebagai ‘Kota Senja’.
Mendengar nama ‘Kaimana’ jadi teringat pada tahun 1960an pernah ada lagu yang didendangkan oleh seseorang bernama Alfian. Disaat langit memerah merona pada sore hari maka akan muncul kecantikan senja di Kaimana dan inilah menyebabkan Alfian terinspirasi menggambarkan keindahan “Senja di Kaimana” yang terkenal sebagai ‘kota Senja’. Bagi orang Kaimana, senja adalah penanda pergantian siang menuju malam dengan terpendarnya warna jingga yang sempurna yang memenuhi sepanjang ujung langit di ufuk barat. Dan yang lebih menarik lagi dari Senja di Kaimana ini karena letaknya yang langsung mengarah ke bagian barat, tempat matahari terbenam. Sangat eksotis
Keberadaan Kabupaten Kaimana ini sebenarnya adalah salah satu kota yang terletak di pantai Propinsi Papua Barat, tepatnya di leher pulau Irian Jaya. Kabupaten Kaimana ini didominasi oleh wilayah yang berbatasan dengan laut dan berhadapan langsung dengan Laut Arafuru. Selain terkenal sebagai kota senja, Kaimana juga terkenal dengan wisata alamnya antara lain ada Kolam Sisir, teluk Triton, pulau Venu, danau Kamaka dan beberapa tempat wisata alam menarik lainnya.
Mengenal lebih jauh kota Kaimana ini sebenarnya hanya sebuah kota kecil yang hanya terdiri dari 7 distrik yaitu distrik Kaimana, Teluk Arguni, Teluk Etna, Buruway, Arguni Bawah, Kambrauw dan Yamor. Secara geografis pada bagian utara Kaimana berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni dan Teluk Wondama, di sebelah timur dengan Kabupaten Nabire, Dogiyai dan Mimika, di selatan dengan Laut Arafura dan di sebelah barat dengan Kabupaten Fak Fak. Menurut cerita sejarah awalnya, Kabupaten Kaimana merupakan daerah pemekaran sejak tahun 2002 yang memisahkan diri dari Kabupaten Fak-Fak. Sebagai kota baru, Kaimana saat ini cukup gencar melakukan pembangunan infrastruktur dimana hal itu terlihat dari mulai bermunculan bangunan-bangunan kantor dan hotel maupun toko-toko di pusat kota.
Walaupun masih dianggap sebagai kabupaten baru namun nama Kaimana sendiri telah ada dalam sejarah Indonesia yaitu sebelum negara Indonesia merdeka yaitu saksi sejarah pergolakan konflik perebutan Papua Barat antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1963. Secara geografis, kota Kaimana berada tepat di “leher” pulau Papua yang bentuk pulaunya menyerupai burung Cendrawasih. Sedangkan alam Kaimana rata-rata merupakan daerah teluk, bukit, pegunungan, hutan yang rimbun dan hamparan pantai yang memanjang berhadapan dengan Laut Arafura dimana pahlawan Yos Sudarso bersemayam.
Bagi pencinta kuliner ikan, kota Kaimana merupakan surganya. Semua menu masakan laut adalah ikan segar dari hasil tangkapan nelayan dari Laut Arafura, yang terkenal melimpah hasil maritimnya.
Jika ingin melihat kota kuno di Kaimana, kita dapat menyusuri pusat kota yang berada di jl Trikora, di sana berjajar toko-toko Pecinan dengan bangunan kuno yang masih terawat dengan baik yang saat ini digunakan sebagai toko kelontong hingga toko bahan bangunan. Sedangkan di dekat jalan Trikora ini kita akan menemukan Tugu Untea (United Nation Temporary Executive Authority) dibangun sejak tanggal 1 Mei 1963 yang merupakan tonggak sejarah penyerahan kekuasaan atas Papua Barat antara Indonesia dan Belanda dimana Untea merupakan badan khusus yang dibentuk oleh PBB yang bertugas untuk menyelesaikan pertikaian antara Belanda dengan Indonesia yang saat itu saling memperebutkan dan mengklaim Papua Barat sebagai bagian dari wilayahnya.
Dan waktu terbaik untuk melihat kota Senja di Kaimana yaitu setelah hujan pada siang hari dimana langit menjadi berwarna jingga sempurna memenuhi cakrawala di ujung barat pulau Cendrawasih ini. Berkunjunglah ke Kaimana, karena di sana kita dapat melihat surga senja yang menawarkan ketenangan dan kedamaian dan langit terlihat penuh dengan warna jingga karena sisa matahari di batas cakrawala.