Sering Jadi Tempat Curhat Orang? Waspada Emotional Sponge
BNI Hi-Movers, sudah pada familiar dengan emotional sponge? Istilah ini merujuk pada suatu kondisi seseorang yang berempati mendalam hingga menyerap perasaan orang lain seperti spons. Emotional sponge ditemukan pada mereka yang gemar berempati, intuitif, peka, dan mampu menjadi pendengar setia. Pendeknya, teman curhat terbaik, deh.
Sebagai makhluk sosial, berempati terhadap orang lain yang tengah bersedih tentu diperlukan. Kita ikut merasakan kesedihan seseorang dengan memberikan dukungan, menemani, dan mendengarkan keluh kesahnya.
Namun, saat seseorang berempati di luar batas wajar, emosi negatif orang lain juga akan terserap. Ia ikut merasa sedih, marah, dan tertekan. Sebab, sosok emotional sponge cenderung merasa bertanggung jawab atas perasaan dan problematika orang lain. Bahkan, ia bisa memprioritaskan orang lain dan mengesampingkan perasaannya sendiri.
Nggak cuma itu, seseorang dengan empati berlebih juga akan menyalahkan diri apabila ia nggak bisa membantu permasalahan orang lain. Jika dilakukan terus-menerus, hal ini akan memicu stres dan kelelahan yang mengancam kesehatan mentalnya sendiri.
BNI Hi-Movers, apa saja sih tanda-tanda seseorang terlalu berempati? Dilansir dari laman Counsellor Who Cares, berikut adalah 5 tanda emotional sponge yang wajib kamu perhatikan!
1. Empati tinggi
Seorang empath dengan mudah memahami perasaan orang lain tanpa harus mengalami hal serupa. Ia juga ingin memastikan bahwa orang lain baik-baik saja. Baik banget, ya? Namun, kondisi ini justru bikin para empath mudah lelah karena terlalu banyak memikirkan orang lain.
Source: Pexels
2. Sulit mengendalikan emosi
Akibat memprioritaskan orang lain, perasaan sosok emotional sponge sendiri jadi terabaikan. Pernah merasa marah untuk suatu hal yang remeh? Mungkin itu pertanda bahwa kamu sudah terlalu lelah memendam perasaan.
3. Kemampuan intuisi yang baik
Terkadang, firasat dan intuisi seorang empath jarang meleset. Ia sangat sensitif hingga mampu memperkirakan sesuatu yang membuatnya jadi waspada dan protektif terhadap orang sekitar.
4. Menghindari tempat ramai
Seseorang yang tinggi empati seringkali mampu menyerap energi positif dan negatif orang lain hanya melalui kehadiran mereka. Terlalu banyak informasi kadang membuat para empath lelah dan overwhelmed. Inilah mengapa tempat ramai nggak begitu disukai.
5. Sering dipercaya sebagai tempat curhat
Seperti yang dijabarkan di atas, sosok emotional sponge biasanya merupakan pendengar yang hebat. Ia tahu kapan saatnya menyimak dan bicara, serta mampu memberikan respons yang dibutuhkan orang lain. Inilah yang membuatnya menjadi tempat curhat kepercayaan banyak orang.
Jadi gimana, BNI Hi-Movers? Apakah kamu pernah berada di situasi emotional sponge? Atau mengenal seseorang dengan tanda-tanda di atas?
Source: Pexels
Meski tujuannya positif, segala sesuatu yang berlebihan tetap berakibat buruk. Termasuk terlalu berempati. Malah bikin seseorang lelah secara fisik dan mental, nggak pede, hingga depresi.
Yuk, ingatkan diri sendiri untuk menjaga empati sewajarnya. Terapkan mindfulness dalam tiap aktivitas dan relasimu dengan orang lain. Jika kamu sedang nggak capable secara emosional, jangan takut bilang “nggak” ya!